Jumat, 11 April 2008

perkembangan psikologi remaja

Perkembangan Psikologi Remaja


PDF


Print

Saturday, 30 December 2006

Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Setiap tahap usia manusia pasti ada tugas-tugas perkembangan yang harus dilalui.

Bila seseorang gagal melalui tugas perkembangan pada usia yang sebenarnya maka pada tahap perkembangan berikutnya akan terjadi masalah pada diri seseorang tersebut. Untuk mengenal kepribadian remaja perlu diketahui tugas-tugas perkembangannya. Tugas-tugas perkembangan tersebut antara lain:

Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara efektif

Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Ani merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka Ani akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya. Perilaku Ani yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Ani akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan Ani tidak memiliki teman, dan sebagainya.

Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orangtua

Usaha remaja untuk memperoleh kebebasan emosional sering disertai perilaku "pemberontakan" dan melawan keinginan orangtua. Bila tugas perkembangan ini sering menimbulkan pertentangan dalam keluarga dan tidak dapat diselesaikan di rumah , maka remaja akan mencari jalan keluar dan ketenangan di luar rumah. Tentu saja hal tersebut akan membuat remaja memiliki kebebasan emosional dari luar orangtua sehingga remaja justru lebih percaya pada teman-temannya yang senasib dengannya. Jika orangtua tidak menyadari akan pentingnya tugas perkembangan ini, maka remaja Anda dalam kesulitan besar.

Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin

Pada masa remaja, remaja sudah seharusnya menyadari akan pentingnya pergaulan. Remaja yang menyadari akan tugas perkembangan yang harus dilaluinya adalah mampu bergaul dengan kedua jenis kelamin maka termasuk remaja yang sukses memasuki tahap perkembangan ini. Ada sebagaian besar remaja yang tetap tidak berani bergaul dengan lawan jenisnya sampai akhir usia remaja. Hal tersebut menunjukkan adanya ketidakmatangan dalam tugas perkembangan remaja tersebut.

Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri

Banyak remaja yang belum mengetahui kemampuannya. Bila remaja ditanya mengenai kelebihan dan kekurangannya pasti mereka akan lebih cepat menjawab tentang kekurangan yang dimilikinya dibandingkan dengan kelebihan yang dimilikinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa remaja tersebut belum mengenal kemampuan dirinya sendiri. Bila hal tersebut tidak diselesaikan pada masa remaja ini tentu saja akan menjadi masalah untuk tugas perkembangan selanjutnya (masa dewasa atau bahkan sampai tua sekalipun).

Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma

Skala nilai dan norma biasanya diperoleh remaja melalui proses identifikasi dengan orang yang dikaguminya terutama dari tokoh masyarakat maupun dari bintang-bintang yang dikaguminya. Dari skala nilai dan norma yang diperolehnya akan membentuk suatu konsep mengenai harus menjadi seperti siapakah "aku" ?, sehingga hal tersebut dijadikan pegangan dalam mengendalikan gejolak dorongan dalam dirinya.

Selain tugas-tugas perkembangan, kita juga harus mengenal ciri-ciri khusus pada remaja, antara lain:

* Pertumbuhan Fisik yang sangat Cepat

* Emosinya tidak stabil

* Perkembangan Seksual sangat menonjol

* Cara berfikirnya bersifat kausalitas (hukum sebab akibat)

* Terikat erat dengan kelompoknya

Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-batas umur remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat menjelaskan secara pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja ini adalah masa peralihan. Dari kesimpulan yang diperoleh maka masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:

1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun

a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:

* Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi

* Anak mulai bersikap kritis

b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:

* Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya

* Memperhatikan penampilan

* Sikapnya tidak menentu/plin-plan

* Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib

c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:

* Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya

* Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria

2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun

Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:

* perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis

* mulai menyadari akan realitas

* sikapnya mulai jelas tentang hidup

* mulai nampak bakat dan minatnya

Dengan mengetahui tugas perkembangan dan ciri-ciri usia remaja diharapkan para orangtua, pendidik dan remaja itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini sehingga bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan jiwanya

Sumber: www.satumed.com

Rabu, 02 April 2008

konflik

Konflik Dengan Sahabat Sendiri

Saya sering sekali memiliki konflik dengan sahabat saya sendiri, yang menyebabkan saya dan sahabat slalu bertengkar karna diantara tidak saling mengerti dan kadang juga karna kecemburuan diantara kami. Yang sering membuat saya jengkel dengan sahabat saya karna jika dia mempunyai masalah dia tidak pernah terbuka dan menceritakan masalahnya dengan saya tetapi dia slalu bercerita dengan oarang lain.
Kadang juga dia slalu memncemburui saya bila saya dekat dengan teman yang lainnya, saya suka kesel sekali bila dia mencemburui saya seperti itu karna dia slalu mengekang saya untuk tidak terlalu dekat dengan teman yang lain . sedangkan ia yang seperti itu saya tidak pernah seperti itu. Yang saya benci juga dengan sahabat saya dia terlalu mangagum-ngagumkan pacarnya yang jelas-jelas selalu menyakitinya. Saya suka merasa tidak tega dan kasihan pada ketika dia menangis disebabkan bertengkar dengan pacarnya.
Suatu hari saya pernah curhat dengannya saya meminta solusinya untuk memecahkan masalah yang sedang saya alami pada saat itu tetapi ia menaggapi saya dengan dingin dia malah memarahi saya, padahal pada waktu itu saya hanya meminta nasehatnya dan solusinya bukan meminta ia memarahi saya. Sakit sekali hati saya atas sikapnya itu dia sama sekali tidak pernah menganggap saya sebagai sahabatnya.
Saya merasa lelah selalu memiliki konflik denganya, mulai saat itu saya selalu mendiaminya. Saya tidak tegur tapi rasanya dia mersakan hal itu, malah dia membalas diaman saya berlebihan. Saya cukup hanya bisa diam. Suatu saat dia yang yang menegur saya dengan beralasan dia kangen dengan saya. Dia kangen dengan tawa canda waktu saya dan dia berdua hati saya juga berkata seperti sebenarnya saya lelah jika harus bertengkar. Saya sangat memahaminya bahwasanya dia anak tunggal pantas jika dia selalu ingin dimengerti,dia sealu ingin diapahami. Sampai saat ini saya hanya bisa mengerti dirinya bahwasanya memang seperti itulah sikap, sifat sahabat saya itu. Satu yang saya suka dari dirinya yaitu semangatnya yang tak pernah gentar dalam segala apapun malah dia yang selalu menyuport saya ketika saya sedang malas. Dan saya puyla menyadarinya bahwa dia sangat menyayangi saya. NIETHA. ( nienk & itha ). Itulah nama gabungan persabatan kita berdua.

Rabu, 26 Maret 2008

pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi pada masa perkembangan psikologi remaja

Semenjak saya duduk di bangku Sekolah Dasar saya sudah menjadi seorang yang diam, entah apa yang membuat saya menjadi seorang yang diam saya selalu merasa tidak percaya diri bila saya ingin bertanya kepada Guru mengenai pelajaran yang saya tidak mengerti dan sampai saya duduk di bangku MTS dan MA saya masih saja merasakan hal seperti itu saya selalu merasa takut salah akan pertanyaan yang akan saya tanyakan kepada guru apalagi jika saya ingin memberikan suatu pendapat saya selalu takut jika nantinya pendapat saya akan menjadi bahan tawaan atau tidak dihargai. Hingga saya duduk di bangku Kuliah saat ini saya slalu tidak dapat menghilangkan perasaan seperti itu.

Kadang saya selalu merasakan iri kepada teman-teman saya, Hati saya selalu menjerit sedih dan sealalu bertanya kapan saya bisa aktif seperti yang lainnya dan bisa menghilangkan sikap dan perasaan takut itu. Saya juga selalu merasa saya adalah orang bodoh diantara teman-teman saya, pengalaman saya ketika masih tinggal di pesantren saya pernah di berikan kepercayaan untuk menjadi pembawa acara, saya kaget bukan kepalang saya gak tau apa yang mesti saya perbuat akhirnya saya berusaha untuk minta diajarkan kepada teman saya yang lebih berpengalaman.

Saya berlatih keras untuk dapat membawakan acara itu sebaik mungkin, ketika hari acara itu tiba saya merasa gemetar apalagi ketika melihat orang-orang yang ada di hadapan saya banyak sekali.. saking saya merasa grogi beberapa kali saya salah dalam mengucapkan beberapa kata. Saat itu saya merasa malu sekali selesai acara saya langsung pergi ke kamar saya menangis saya sedih sekali kenapa saya mempunyai sikap seperti ini saya juga minder bila saya sedang berkumpul dengan teman-teman yang lebih pinter dari pada saya karna saya suka merasa tidak merasa nyambung bila sedang berbicara dengan mereka.

Dan saya selalu mencoba untuk menghilangkan perasaan itu dan mencoba berani untuk berbicara di depan orang banyak karna bila saya akan terus merasakan hal seperti itu atau tetap bertahan saya tidak pernah menjadi orang yang berhasil dan menjadi oarang sukses.saya akan coba berusaha untuk memperbaiki sikap jalek saya ini selalu merendah di depan orang lain. Saya ingin menjadi mahasiswa yang aktif dalam berbicara dan berkata untuk menyampaikan pendapat.